Pages

Jumat, 10 Oktober 2014

Anak Nakal Adalah Anak Pintar



Pertanyaan :
Assalamu’alaikum wr. wb.
Ibu Maria, saya memiliki tiga orang anak. Semuanya berperilaku nakal. Mereka tidak mau mendengarkan perkataan orangtuanya. Bagaimana cara mengatasinya?
Terima kasih.
Hamba Allah, Bekasi.


Jawaban :
Wa’alaikum salam wr. wb.

Anak-anak merupakan sosok manusia yang sedang berproses dalam hidupnya. Mereka cenderung meniru terhadap sesuatu hal, baik dari hal yang baik maupun yang buruk. Mereka meniru sesuai apa yang mereka lihat, mereka dengar, dan mereka rasakan. Mereka meniru kebiasaan yang dilakukan oleh anggota keluarganya maupun lingkungannya.

Sikap meniru itu adakalanya terhadap hal yang kurang baik. Terkait itu, orangtua perlu memberikan bimbingan dengan benar dan sabar dalam menghadapinya.

Anda sebaiknya tidak menyebut ketiga anak Anda dengan sebutan 'nakal'. Alangkah baiknya, jika Anda memanggil dengan sebutan 'anak pintar'. Karena hal itu akan berdampak terhadap perilaku anak. Anak yang sering disebut 'nakal', akan memiliki keyakinan bahwa mereka anak yang nakal. Akibatnya, perilaku anak Anda akan semakin nakal, dan malah lebih sulit merubahnya.

Apa yang kita labelkan terhadap anak, misalnya, merupakan sebuah doa. Dan hal itu bisa menjadi kenyataan. Karena itu, hendaknya kita tidak memberikan label negatif terhadap anak kita.

Kita perlu meneladani perilaku Rasulullah terhadap anak-anak. Rasulullah SAW itu merupakan orang yang sangat sayang terhadap puteri-puteri maupun cucunya. Beliau tidak pernah memberikan label negatif terhadap mereka.

Dikisahkan, bahwa Rasulullah memiliki cucu pertama dari puterinya Zainab, yang bernama Umamah. Rasulullah senang bermain dengan Umamah. Bahkan, Umamah pernah digendong di pundak Rasulullah, ketika beliau sedang shalat. Setelah Zainab meninggal dunia, Rasulullah SAW mengasuh Umamah dengan segala perhatiannya.

Hal itu diceritakan oleh Abu Qatadah Al Anshari. Dia mengatakan, “Ketika kami berada di depan pintu rumah Rasulullah. Beliau keluar dengan Umamah binti Abul Ash, puteri Zainab yang masih kecil. Kemudian, Rasulullah shalat, sementara Umamah berada di pundaknya. Ketika beliau rukuk, Rasulullah meletakkannya. Kemudian ketika bangun dari ruku, beliau mengembalikannya ke atas pundaknya. Demikianlah hingga beliau menyelesaikan shalat."

Dalam kisah yang lain, diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah Ra, ia berkata “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, ”Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan, kemudian ia mengajarinya tentang sopan santun, menyayanginya, menjaganya serta mengawinkannya, maka ia bersamaku di dalam surga”. Seseorang bertanya, “bagaimana kalau hanya dua orang anak perempuan?“ Rasulullah menjawab, “Walaupun hanya dua”. Kemudian Jabir bin Abdullah berkata; “Jika ada orang yang mengatakan hanya satu. Pasti Rasulullah akan mengatakan, “Walaupun hanya satu”.  

Demikian, semoga bermanfaat. Allahu A’lam bi al shawab.

0 komentar:

Posting Komentar